Selasa, 31 Maret 2009

Memancing Ikan di Lapisan Es di Korea







Bagi Anda yang berwisata ke Korea Selatan, jangan lewatkan Festival Sancheoneo ini. Festival ini biasanya dihadiri jutaan orang di Hwacheon, Provinsi Gangwon, 120 KM dari Seoul. Festival ini dimulai pada 10 Januari dan berlangsung selama 10 hari.
Acaranya adalah memancing ikan di atas lapisan es licin. Tidak semua partisipan mempunyai keahlian dan kesabaran untuk memancing diatas es. Beberapa diantaranya malah berusaha menangkap ikan yang kelihatan di air es tersebut dengan tangan kosong dan menaruhnya dibalik baju mereka. Wah, tak terbayangkan dingin dan bekunya!
Tapi setelah itu, para peserta dapat memanggang hasil tangkapannya dan menikmatinya bersama-sama.

Mendapat ikan di Festival Sancheoneo






Penyelenggara acara mengatakan setiap tahunnya lebih dari 1 juta pengunjung datang dan mencoba menangkap ikan Sancheoneo (Cherry Salmon) yang hidup didalam air es bertemperatur dibawah 20 derajat celcius ini.

Lihat videonya yang seru di http://english.ntdtv.com/?c=151&a=7081

Pohon Ek di Kyoto - Jepang






Di sungai Katsura Arashiyama – Kyoto – Jepang dikelilingi pohon Ek yang berwarna kuning kemerah-merahan cemerlang, orang-orang berdayung menikmati panorama merah pohon Ek yang kuning keemasan dan berlapis-lapis.(Getty Images)
Panorama merah membara dari pohon Ek di Kyoto-Jepang sungguh memabukkan, digandrungi oleh sastrawan dan wisatawan, diiringi lantunan romantis syair dan puisi, namanya terkenal di kalangan luas sampai ke negeri seberang.



Kyoto kini menggeliat memasuki awal musim dingin, orang sana menyebutnya “hujan kiriman gunung utara”. Saat gerimis rintik halus bak halimun, pegunungan di bagian utara mulai terselimuti rona kuning jingga, indah dipandang mata.
Kyoto adalah kota penting di dalam kebudayaan dan sejarah Jepang. Berbeda dengan Tokyo yang ritmenya cepat dan sibuk, suasana Kyoto jelas berbeda. Di dalam perkembangan kesenian, kebudayaan dan tradisi baru, Kyoto juga tak mau ketinggalan.


Pantai dengan Pendingin di Dubai




Dubai sepertinya telah menjadi sebuah dunia dalam gelembung plastik, dimana hal-hal yang meresahkan seluruh dunia seperti halnya perubahan iklim benar-benar diabaikan, sehingga orang dapat terus melanjutkan gaya hidupnya yang merusak.
Demi menjaga reputasi Dubai, kini mereka mencoba sekali lagi untuk mempesona dunia dengan pantai yang memiliki air conditioner alias AC, sehingga para pelancong tidak perlu merasakan panasnya temperature 50 derajat yang dimiliki oleh negeri itu.
Di pesisir pantai yang bergaya avant-garde itu akan didirikan sebuah hotel mewah Palazzo Versace yang berlokasi dikota paling padat populasi-nya di Uni Emirat Arab. Diperkirakan akhir 2009 atau awal 2010 akan dibuka untuk umum. Suhu pasir pantai di dinginkan melalui udara dingin yang dihembuskan oleh pipa-pipa yang ditanam dalam pasir dan dikendalikan sistem komputer.
Pengunjung yang berharap menghindari serangan gelombang panas yang mencapai 50 derajat Celcius dapat menceburkan diri dalam kolam renang yang dingin atau hanya menikmati hembusan angin lembut yang dihasilkan oleh blower raksasa. Tempat plesir mewah ini diperkirakan mampu menarik 800.000 turis dari Inggris pada 2010 nanti.

10 Kota Ternyaman di Eropa





Survei terbaru “Forbes” menunjukkan, Kota Zurich di Swiss menempati urutan pertama dari 10 kota hunian ternyaman di Eropa, kemudian menyusul berturut – turut Vienna di Austria dan Geneva di Swiss. Sementara kota di Inggris sama sekali tidak masuk dalam daftar.







1. Zurich di Swiss

Kota Zurich berpenduduk sekitar 376.800 jiwa, namun memiliki lebih dari 2.000 unit bar dan restoran. Disini anda dapat menikmati pemandangan pegunungan Alpens dan danau Zurich. Pajak pendapatan di kota ini merupakan yang terendah di seluruh negeri, dan tidak perlu membayar pajak warisan. Namun cuaca yang senantiasa mendung dan arus lalu lintas di sana agak mengurangi minat orang.



2. Vienna di Austria

Vienna merupakan pusat politik, ekonomi, dan kebudayaan menjadi satu, dan kota ini ditunjuk sebagai kota warisan dunia oleh PBB. Kota ini memiliki sistem pendidikan dan prasarana yang terbaik.





3. Geneva di Swiss

Menurut hasil survei dari Badan Statistik setempat, lebih dari setengah penduduk kota Geneva memiliki passport luar negeri. Ini adalah pengaruh dari banyaknya instansi PBB yang bertempat di kota ini. Di tengah kota internasional yang terbuka seperti ini, bank swasta, rumah sakit swasta dan sekolah internasional semua tersedia.





4. Düsseldorf di Jerman

Kota ini memiliki prasarana terbaik dan sistem transportasi internasional terbaik. Kota Düsseldorf ini terletak di tepi sungai Rhein, disini tersedia semua barang – barang konsumtif apa saja, selain itu juga merupakan trendsetter shopping di Jerman. Di kota ini juga terdapat banyak perusahaan besar Jerman, dan sangat makmur dari segi ekonomi.





5. Munich di Jerman

Dengan jumlah penduduk 1,3 juta jiwa Munich merupakan kota ke – 10 terbesar di Eropa, dan terkenal dengan peringatan hari bir yang dirayakan setahun sekali. Teknologi informasi, biologi, dan juga bisnis percetakan merupakan pendorong utama perkembangan ekonominya yang luar biasa pesat. Namun sekolah internasional di sini tidak banyak, sementara kualitas udara di kota ini masih harus diperbaiki.



6. Frankfurt di Jerman

Sebagai kota perekonomian Jerman yang paling vital, Frankfurt memiliki bangunan arsitektural yang luar biasa --- gedung opera, katedral besar, serta berbagai lanskap budaya yang unik dan menarik. Kota ini juga memiliki rumah sakit terbaik, toko – toko, dan mempunyai kekuatan ekonomi yang sangat kuat. Namun padatnya perumahan dan macetnya lalu lintas telah menurunkan peringkat kota ini.




7. Bern di Swiss

Bärn terletak di wilayah berbahasa Jerman di negara Swiss, yang merupakan kota terbesar kedua yang paling aman di dunia. Kota ini memiliki kawasan perdagangan yang mencapai 6 km panjangnya. Meskipun kehidupan malam di kota ini tidak begitu meriah, namun sistem pengobatan dan kesehatan disini sangat mapan.




8. Copenhagen di Denmark

Hidup di Copenhagen sangat mahal, namun kota ini memiliki 11 unit restoran bertaraf Michelin, selain itu kota ini juga dikenal dengan sekolah internasional dan rumah sakit swastanya yang terbaik. Namun kecintaan warga kota ini terhadap sepeda justru mengakibatkan tidak efektifnya lalu lintas di kota ini.





9. Amsterdam di Belanda

Meskipun kota Amsterdam memiliki kebijaksanaan dan peraturan yang longgar terhadap prostitusi dan narkoba, hal ini tidak mengurangi kesohorannya. Di kota ini terdapat sungai transportasi terindah di seluruh Eropa, juga taman, sekolah internasional, dan museum terbaik. Namun karena masalah perumahan dan lingkungan hidup, membuat kota ini berada di urutan belakang.





10. Brussels di Belgia
Brussels merupakan pusat administratif negara – negara Uni Eropa, juga merupakan kota yang paling terbuka di Eropa. Banyaknya sekolah dan akademi di kota ini telah memberikan banyak kemudahan bagi para imigran disini. Namun padat lalu lintas dan kualitas udara di Brussels juga telah menjadi masalah yang besar.



(EpochTimes/lie)

Europe Images

















TRAVELAHOLIC'S BLOG